Stay informed on our news or events!

post

Smkassalaambandung.sch.id - Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor: 030/H/Pg.00/2021 Tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021;

Lingkup Satuan Pendidikan Peserta Asesmen Nasional

  1. AN diikuti oleh Satuan Pendidikan, Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) serta Program Pendidikan Kesetaraan di luar negeri yang terdaftar dalam Dapodik atau EMIS dan memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang valid.

  2. Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang melaksanakan Asesmen Nasional pada tahun 2021 mencakup semua Satuan Pendidikan pada wilayah yang diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berdasarkan penetapan pemerintah, pada periode waktu gladi bersih dan pelaksanaan AN sesuai dengan jadwal pelaksanaan AN sebagaimana dimaksud dalam BAB XI angka 2.

  3.  

    Satuan Pendidikan pada wilayah yang tidak diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas sehingga tidak melaksanakan AN tahun 2021 mengikuti pelaksanaan AN pada rentang waktu bulan Februari-April tahun 2022.

Lingkup Peserta Asesmen Nasional pada Satuan Pendidikan

  1. Peserta Asesmen Nasional dari setiap satuan pendidikan terdiri atas:

  1. Kepala satuan pendidikan;

  2. Seluruh Pendidik;

  3. Peserta didik yang terpilih sebagai sampel pada satuan pendidikan; dan

  4. Peserta didik di SILN yang terpilih sebagai sampel hanya pada sekolah induk.

  1. Peserta didik mengikuti AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

  2. Seluruh Pendidik dan Kepala satuan pendidikan mengikuti Survei Lingkungan Belajar.

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan AN dilakukan oleh Pelaksana Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing.

Sesuai dengan POS AN di atas, SMK Assalaam melaksanakan ANBK dengan jumlah peserta sebanyak 50 peserta yang dipilih langsung dari Dapodik. Sebelum pelaksanaan ANBK dilakukan beberapa persiapan seperti pengenalan AN (Asesmen Nasional), Pembekalan dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika karena soal yang keluar pada AN soal Numerasi (Matematika) dan Literasi (Bahasa Indonesia), survei karakter siswa, melakukan simulasi ANBK sebanyak 2 kali. Pembekalan ini dimulai sejak awal september, simulasi pertama dan kedua dilaksanakan pada tanggal

Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan.

Untuk itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini yang diharapkan sebagai peningkatan hasil pembelajaran siswa.

ANBK dilaksanakan pada hari senin dan selasa (20 dan 21 September 2021). Selain peserta didik, guru juga harus mengisi Survei Lingkungan Belajar (SLB) sebagai pemetaan mutu sekolah. Sama halnya dengan siswa, guru juga login dengan menggunakan kartu peserta yang disediakan oleh Dapodik. Link soal hanya dapat diakses sesuai waktu pelaksanaan ANBK Siswa.

Pelaksanaan ANBK di SMK Assalaam pada hari pertama sedikit mengalami keterlambatan dikarenakan operator jaringannya mengalami masalah, beruntung dapat diatasi dengan cepat. ANBK pada hari kedua berjalan dengan lancar, tidak terjadi lagi kendala seperti pada hari pertama. Para peserta ANBK melaksanakan ANBK secara online di sekolah dan diawasi oleh pengawas silang dari sekolah lain. Pengawas yang bertugas ke SMK Assalaam yaitu dari SMK Al-Amanah. Beberapa guru dari SMK Assalaam juga ditugaskan menjadi pengawas ke sekolah lain, yaitu ke SMK Al-Amanah dan SMK Perintis.

Soal-soal yang keluar di ANBK dianggap lebih mudah dibanding soal Ujian Nasional terdahulu. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta ANBK berikut.

Persiapkan ANBK kemarin saya merasa sudah matang dan siap karena dibimbing oleh bapak/ibu guru yang tepat, jumlah soalnya sih sedikit cuma dalam satu soalnya terdapat pernyataan/teks yang lumayan panjang dan memakan waktu lama untuk membacanya. Menurut saya tingkat kesulitannya cukup sulit, karena harus teliti dalam membaca teks untuk menjawab setiap pertanyaannya. Kalau dibandingkan dengan UN, saya sih lebih suka ANBK, kayak lebih mudah gitu, materinya lebih mudah diingat dan mudah mengerjakannya, karena jawabannya ada di teksnya makanya kita harus membaca untuk menemukan jawaban yang tepat." Ungkap Herdiansyah dari XI RPL 2.

Ada beberapa peserta yang tidak dapat mengikuti ANBK ini dikarenakan sedang sakit, untungnya ada peserta cadangan yang siap untuk menggantikan. Seperti keterangan salah satu peserta berikut.

"Saya disini sebagai peserta cadangan, peserta yang seharunya mengikuti ANBK ini sedang sakit parah gatal-gatal dan dapat menular ke orang terdekatnya, begitu menurut wali kelasnya. Makanya saya dipanggil untuk menggantikannya, saya juga tidak langsung menggantikannya, tapi diberikan beberapa pengarahan terlebih dahulu. Saya merasa beruntung dapat mengikuti ANBK ini, walaupun jujur saya sedikit tegang karena takut tidak dapat menyelesaikan soal yang diberikan dan ujiannya juga diawasi oleh guru dari sekolah lain. Tetapi ketika ujian berlangsung dan melihat soal-soalnya tidak seperti apa yang dibayangkan. Ternyata ketika diteliti, dibaca dan dipahami soalnya-soalnya tidak begitu sulit. Apabila dibandingkan UN dengan ANBK menurut saya dilihat dari soalnya lebih mudah yang ANBK karena soalnya lebih mengarah kepada pendapat siswa yang mengikuti ujian dan terpacu kepada pengalaman hidup juga." Ungkap Fany, salah satu peserta yang menggantikan peserta yang tidak dapat mengikuti ANBK.

Penulis - Tammy Ayundary, S.Pd