Hari ke-1

 

In House Training (IHT) di SMK Assalaam dilaksanakan selama dua hari pada Jumat-Sabtu (14-15) Januari 2022. Kegiatan ini bertujuan agar menjadi sekolah yang inovatif sesuai perkembangan zaman, sebagai bentuk pelayanan lebih untuk siswa-siswi SMK Assalaam. Diantaranya mempersiapkan tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya, meningkatkan program kurikulum, kesiswaan, hubin, juga sarana.

 

SMK Assalaam telah mendaftarkan program SMK Pusat Keunggulan (PK). Untuk itu ada beberapa persiapan yang harus disiapkan guru SMKS Assalaam, diantaranya :

1. Menganalisa kurikulum dengan KD esensial tiap Mata Pelajaran.

2. Membimbing kesulitan belajar peserta didik dengan mendalami karakteristik peserta didik.

3. Menerapkan pendidikan karakter beserta kedisiplinan dan mengevaluasi secara berkala.

4. Observasi permasalahan yang muncul selama peserta didik melaksanakan kegiatan PJJ. Setelah hasil observasi didapat BK dapat merumuskan program layanan yang akan diberikan pada semester Genap sesuai dengan permasalahan yang muncul.

5. Mempersiapkan softskill peserta didik sesuai dengan bidangnya, dilaksanakan dengan kegiatan Bimbingan Individu, kelompok, dan klasikal.

6. Melakukan pemetaan permintaan peserta didik yang berencana untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, bekerja, dan berwirausaha.

7. Memberikan sosialisasi, penguatan, serta pembekalan pada peserta didik yang telah mengikuti Pra Industri (Standardisasi Kompetensi Siswa sesuai standar industri selama 45 hari) sebelum siswa diterjunkan ke industri untuk melaksanakan Prakeri

8. Mempererat, menjalin komunikasi dan memperbanyak jejaring kerjasama dengan mitra DuDi dalam program-program kerjasama seperti PKL, Ujikom, CSR, Pelatihan Guru, Magang Siswa, dan Rekrutmen Tenaga Kerja.

9. Menyiapkan dan menyosialisasikan pekerjaan ataupun program beasiswa serta peluang wirausaha pada peserta didik yang telah lulus (alumni).

10. Bersinergi dengan guru-guru serta wali kelas dalam pemantauan peserta didik saat diterjunkan Prakerin di industri dan PTM 100%.

 

Ibu Lala Susilawati, M.Pd. memaparkan bahwa penerapan Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi Satuan Pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Ketika SMK Assalaam menggunakan kurikulum mandiri (Kurikulum Kondisi Khusus) maka ketika sekolah PK (Pusat Keunggulan), kurikulum yang digunakan yaitu menggunakan Kurikulum Operasional sekolah. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan. Selain pembelajaran di sekolah siswa-siswi diharapkan banyak mengikuti pelatihan industri agar memudahkan perekrutan kerja siswa. Pihak industri banyak merekrut siswa yang sudah mengikuti pelatihan. Biasakan setiap pergantian mapel, mengecek, mengondisikan kerapian, ketertiban dan kebersihan kelas.

 

Budaya kerja terbaik sebagai seorang guru seutuhnya yaitu LITERASI.

 

Adapun budaya kerja yang wajib dilaksanakan setiap hari (5 Budaya Kerja Harian), yaitu sebagai berikut.

1. 1T minimal 1 pekerjaan TUNTAS

2. 2K 2 Kebaikan dilakukan

3. 3S Senyum, Salam, Sapa

4. 4M hadir 4 menit sebelum acara, membaca 4 ayat al quran sebelum bekerja

5. 5R Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin

 

Selain pemaparan dari Bu Lala mengenai Kurikulum Paradigma Baru (prototipe). SMK Assalaam juga mengundang Pengawas baru SMK Kabupaten Bandung yaitu Bapak J.S. Budi Haryono S.Pd, SST,M.MPd. Pak Budi menyampaikan bahwa SMK yang mendaftar SMK PK masih dibawah 10 untuk wilayah kab. Bandung. Salah satunya SMK Assalaam yang sudah mengajukan sekolah PK. Beliau menyarankan agar menggunakan kurikulum yang ada dulu, karena ketika kita mengganti dengan Kurikulum Prototipe akan ada pengerucutan jam mapel produktif. Hal tersebut akan mengubah jam pelajaran.

 

Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan agar lolos menjadi SMK Pusat Keunggulan, daiantaranya yaitu:

1. Sinkronisasi kurikulum dengan Industri, memerima masukan dari industri terkait materi yang dibutuhkan industri (didokumenkan bukan hanya lisan). Hal ini sudah dilakukan SMK Assalaam karena kurikulumnya sudah Berbasis Industri (TEFA).

2. Guru produktif pernah magang di Industri. Hal ini juga sudah dilaksanakan, karena guru produktif direkrut langsung dari pihak Industri.

3. Punya kompetensi kejuruan sesuai bidangnya.

4. Dalam kurikulum PK, siswa diberikan ilmu lengkap ketika kelas X, kemudian di kelas XI siswa akan dikelompokkan berdasarkan bidang pemintannya dan di kelas XII siswa berhak memilih salah satu bidang ilmu produktif agar menjadi lulusan spesialis.

5. Kerja sama dengan pihak industri tidak hanya keperluan Prakerin tapi sampai pada penerimaan Siswa Magang.

 

Selain persiapan Sekolah Pusat Keunggulan, pada kegiatan IHT ini rutin dilakukan Evadir (Evaluasi Diri), berikut hasil evadir selama pembelajaran semester Ganjil.

1. Kegiatan belajar mengajar kurang efektif karena harus terbagi daring dan luring.

2. Kedisiplinan ketika PTM sering diabaikan ketika bagian luring Karena orang tua beranggapan ketika PTM, siswa tidak memerlukan lagi kuota, karena siswa sudah belajar di sekolah.

3. Harus segera ada solusi mengenai pembelajaran daring karena banyaknya siswa dan orang tua yang mengeluh terkait kuota.

4. Banyak komunikasi dengan komunitas, banyak berdiskusi dengan pihak lain, agar SMK Assalaam semakin harum.

 

Hari ke-2

 

Hari kedua pada kegiatan IHT ini mendatangkan pemateri dari industri PT. PINDAD Persero, yaitu Pak Jumari, S.T. Beliau memaparkan materi mengenai bagaimana pentingnya Budaya Kerja Industri. Beliau merasa bangga kepada SMK Assalaam karena sudah menerapkan sebagian budaya Industri seperti petunjuk arah, kedisiplinan, fasilitas yang sudah berstandar industri, penerapan K3, budaya 5R (5S).

 

Baca juga artikel penerapan 5R di SMK Assalaam https://smkassalaambandung.sch.id/berita/penerapan-5s-di-lingkungan-sekolah-saturday-fun-activity

 

Penerapan budaya K3, 5R, bukan tanggung jawab individu/kelompok tertentu, melainkan tanggung jawab semua yang berada dilingkungan tersebut.

 

Untuk materi Budaya Kerja Industri secara rinci, bisa dibaca di artikel selanjutnya. (....)